Habitat Burung Beo Nias
June 4, 2020
Burung Beo merupakan salah satu jenis burung yang saat ini masuk dalam kelompok satwa langka, khususnya jenis Beo Nias (Gracula Religiosa Robusta). Jenis Beo ini dulunya kerap dijumpai di ranting pohon-pohon tinggi yang ada di sekitar pekarangan rumah atau kebun, mengingat kawasan Nias dulunya masih terdapat banyak area kebun atau hutan dengan pohon-pohon tinggi alami, berbeda dengan kondisi saat ini yang telah digunakan sebagai area pemukiman penduduk.
Habitat atau temlat tinggal asli burung Beo ialah alam terbuka, terutama pada pohon tinggi yang berbuah. Hal ini dikarenakan buah atau biji-bijian merupakan makanan burung Beo selain beberapa jenis serangga. Oleh sebab itu, ketika Anda mendapati suatu pohon menjadi tempat tinggal burung Beo, maka besar kemungkinan pohon tersebut sedang berbuah atau berbiji. Selanjutnya, ketika pohon tersebut sudah selesai dipanen atau habis buahnya, Beo pada umumnya akan pergi meninggalkan tempat tersebut dan mencari pohon baru lagi sebagai tempat tinggal baru bersama pasangannya. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa Beo kerap mengalami perpindahan tempat tinggal yakni dari pohon satu ke pohon yang lainnya.
Beo Nias merupakan salah satu spesies khas yang dilindungi oleh Pemerintah. Disamping jumlah populasinya terbatas, jenis burung ini juga sangat unik karena mampu menirukan berbagai macam suara yang ada, termasuk suara manusia sekalipun. Kemampuan merekam suaranya sangat tinggi, bahkan hanya satu kali mendengarkan suara, burung Beo Nias mampu menirukan suara tersebut secara berulang tanpa henti. Oleh sebab itu, akan sangat disayangkan jika spesies burung ini sampai punah.
Selanjutnya mengenai kebiasaan hidup burung Beo pada umumnya hidup secara berpasangan dalam habitatnya sehingga tidak jarang dijumpai dalam suatu pohon terdapat dua burung Beo. Sama halnya dengan penangkaran Beo dalam sangkar, hal ini juga dilakukan secara berpasangan yakni dua ekor Beo dalam satu sangkar. Kebiasaan hidup ini bisa berpengaruh terhadap keberlangsungan hidupnya sehingga meski terbilang cukup sepele, hal ini tidak boleh diremehkan mengingat sangkar bukanlah habitat aslinya.